Tabi Appa’s Diary (Hyun Couple) – Jihyun Is Unpredictable

By           : DoubleChoi

With      : Choi Seunghyun (T.O.P Bigbang), Kim Jihyun and Baby Choi Juno.

—————————————————————————————————————————-

 Dear readers, apa kabar semuanya…

Mungkin ini sudah hampir sebulan sejak terakhir aku menulis. Mianhae, aku agak sibuk akhir-akhir ini, banyak sekali hal yang harus kukerjakan, baik itu kegiatanku bersama BigBang maupun di rumah. Saat ini pun sebenarnya aku mencuri-curi waktu untuk menulis, sebelum Jihyun pulang dari tempat fitness bayi.

Mbjfyrstykpnby648kbv,L’MHVNHFbf —-

Dan maafkan juga karena baby Jun selalu saja mengacaukan semua yang kutulis.

(Juno : Aku hanya membantu appa mengetik, habis lama sih >,<)

Jihyun itu selalu memanfaatkan keadaan, jika aku sedang tidak ada jadwal dan di rumah seharian maka dia akan meninggalkan baby Juno bersamaku. Padahal Juno itu masih minum ASI, meskipun di kulkas banyak ASI yang sudah disimpan Jihyun, tetap saja rasanya tidak enak karena beda kemasan.

(Juno: beda kemasan??????????)

Nkmgewynyplmjlvu89hte24hnhfhkkdjlknhfh

Tuh kan, Baby Jun lagi…. Agaknya dia itu sudah mengerti. Setiap aku membuka laptop, dia akan segera duduk di pangkuanku dan ingin bermain Angry Birds. Padahal game itu sama sekali tidak seru.

(Juno : Daripada aku melihat MV BigBang, itu jauh lebih tidak keren daripada Angry Birds)

Ah baiklah…. Aku akan memulai ceritaku kali ini, atau curhatku, atau apapun namanya… Semoga bisa selesai sebelum Jihyun pulang. Dia akan memarahiku karena malas mandi (lagipula siapa yang semangat mandi di musim dingin seperti sekarang). Iya kan, Baby Juno?

(Juno : Anni, aku dan eomma selalu bersemangat mandi, appa saja yang malas.. nanti bau seperti Charlie loh)

Hmmhh kali ini aku akan menceritakan tentang Jihyun, istri cantikku yang aneh itu… semoga sifat anehnya tidak menurun pada Juno yah… baiklah, akan kumulai…

(Juno : Appa itu jauh lebih aneh daripada eomma .___.)

*****

Kapan terakhir aku berkumpul bersama keluargaku di rumah? Rasanya itu moment yang jarang sekali kurasakan. Ada beberapa perubahan cerita pada film terbaruku, jadi semua pemain harus retake, syuting ulang. Jangan tanya kesibukanku bersama BigBang, rangkaian alive tour yang belum berakhir. Bahkan, aku baru saja pulang dari Amerika setelah 2 minggu konser disana.

(Juno : Iya kasihan appa, sekarang sudah kurus karena jarang makan T_T)

Orang yang paling kurindukan tentu saja baby Juno. Sejak dia lahir, dialah orang pertama yang kurindukan, selalu kuingat dimanapun aku berada. Bau tubuhnya, pipi chubby-nya, bibir kecilnya yang merah, matanya yang mirip sepertiku, senyumnya yang mirip senyuman appa-ku, dan suaranya yang selalu riang, terkadang membuatku tidak bisa tidur saat berjauhan dengannya.

(Juno : Aku tidak percaya appa seperti itu …..)

Jihyun ada di urutan kedua. Untuk hal ini dia selalu protes, karena orang yang kutanyakan pertama kali saat menelepon bukanlah dia, tapi baby Juno. Lalu dia akan menceramahiku panjang lebar yang hanya kujawab dengan tawa.

(Juno: Ne, dan eomma selalu bilang kalau appa itu menyebalkan)

Pokoknya semua kesibukan yang menyita waktu itu membuatku jarang bertemu Jihyun dan Juno. Jadi ketika hari libur itu datang maka aku akan memanfaatkannya seefektif mungkin. Seperti hari ini, setelah alive tour yang tiada henti akhirnya CEO memberikan kami liburan selama seminggu. Semua member BigBang sedang liburan, Jiyong sedang ke Bali, Daesung ke Jepang, Youngbae dan Seungri masih di Amerika, sedangkan aku di rumah saja sepanjang hari.

 (Juno : Di rumah, pekerjaan Appa hanya tidur, makan, berenang, menjahiliku dan eomma, lalu tidur lagi. Tidak pernah mandi. Benar-benar tidak asyik)

Kuhabiskan waktu seharian ini bersama Jihyun dan Juno. Sejak pagi kami jalan-jalan, bermain, belanja, hingga ke salon bersama, merubah hairstyle. Jihyun baru saja memotong rambutnya jadi sebahu, baby Juno juga merubah rambutnya jadi style kecebong (?), ada ekor sedikit panjang di bagian belakang rambutnya. Sedangkan aku hanya merapihkan rambut saja, karena masih terikat kontrak dengan film jadi aku tidak bisa merubah style dan warna rambut. Padahal aku ingin mengecat rambut dengan warna ungu.

(Juno : Ungu? Seperti terong >___< poor appa!, sekarang rambutku lebih keren daripada appa)

Kami baru saja pulang dari mall, Jihyun sedang mandi tanpa mengajakku. Baby Juno sedang makan donat sambil duduk di sofa, bibirnya sudah belepotan cokelat, jangan tanya bajunya sudah seperti apa. Dia itu pelit sekali, lansung menjerit marah saat kuambil donatnya satu biji.

(Juno: Appa kan sudah menghabiskan dua kotak besar, kenapa masih mau merebut donatku)

Ah sudahlah, tidak ada gunanya berebut donat dengan bayi. Lebih baik aku berkonsentrasi dengan yang sedang kulakukan sekarang. Aku sedang mencoba seri terbaru game winning eleven, tadi baru saja meng-upgrade game-ku di mall. Aku sedang mencari cara untuk mengalahkan Seungri minggu depan. Setiap malam menjelang alive tour, aku selalu bertanding game ini dengannya. Entah aku yang bodoh atau Seungri terlalu beruntung, dia selalu menang dan menghukumku. Makanya, aku tidak boleh kalah lagi.

(Juno : Paman Seungri itu suka menonton dan main bola, makanya pintar main winning eleven. Kalo appa sih mainnya bearbick terus jadi tidak tahu cara bermain bola. Nama kapten timnas Korea saja tidak tahu… sungguh tidak keren)

Senyumku semakin terkembang karena sejauh ini aku selalu menang dengan strategi baru yang ku pakai. Junsu hyung mengatakan kalau aku harus menggunakan kesebelasan Barcelona untuk mengalahkan Seungri yang selalu memakai Real Madrid. Ternyata strategi itu berhasil hingga bisa menyamakan kedudukan. Waktu yang tersisa hanya 10 menit lagi, aku semakin serius dan berkonsentrasi. Tapi tepat saat Messi akan menendang bola, tiba-tiba layar tivi berubah jadi…… drama.

(Juno : Ahahaha… poor appa!)

Jihyun dengan santainya memencet tombol remote control lalu duduk di karpet, menonton drama dengan sangat santainya. Mengabaikan wajahku yang sudah lebih menakutkan daripada Voldemort.

“AAAAAAA!!! KIM JIHYUN!!! YAAA……KAAUUUU!!!!”

“Kau main game di kamar saja, Tabi… ini jadwalku menonton drama Choi Siwon…”

Dia berkata dengan tenang seakan tidak terjadi apa-apa, sambil menyerahkan dot besar berisi susu pada Juno, yang langsung melemparkan donat dan mengemut susu.

Anniyoo!! Kau yang menonton di kamar!! Ini adalah daerah kekuasaanku!!”

Aku mencoba merebut remote di tangan Jihyun, tapi agaknya dia memang terlahir untuk pintar dalam membuatku kalah, karena remote itu sudah dimasukkan ke dalam saku bajunya. Lalu dia meleletkan lidahnya padaku dan menonton drama dengan tenangnya. Benar-benar istri yang menyebalkan.

(Juno : Appa dan eomma itu seperti anak kecil deh, aku saja tidak pernah seperti itu).

Lalu keadaan berubah menjadi membosankan. Jihyun sesekali tersenyum, sesekali terdiam. Aissh, apa serunya nonton drama seperti itu? lagipula kenapa dia sangat mengidolakan Choi Siwon? Bukankah Choi Seunghyun itu lebih tampan?.

(Juno : Appa cemburu kkkkkk~)

Kulirik Juno yang sedang duduk di sebelahku, bibirnya yang kecil itu sedang menyedot susu, gerakannya sangat lucu. Sedangkan tangan kanannya menggaruk-garuk telinga. Ah, dia benar-benar menggemaskan. Kudekati dirinya lalu jahil menarik dot yang sedang diemutnya. Mulutnya langsung terbuka mengatakan “aaaaaaaa….”, lalu kumasukkan lagi dotnya dia langsung diam. Kutarik dan dia menjerit lagi, begitu saja berulang-ulang, lucu sekali seperti boneka mainan milik anaknya papa YG. Akhirnya aku menemukan hal yang menyenangkan Ehehe….

(Juno : Appa, DON’T TEASE ME!!!!!!!)

‘Pletak

“AIsshhh…. Chagiyaaaa

“Berhenti mengganggu anakmu, Tabi!! Lihat, dia hampir menangis! Aigoo, baby Jun… appa-mu memang aneh”

Jihyun menjitak kepalaku hingga terasa sedikit sakit. Lalu baby Jun turun dari sofa, menjauhiku dan duduk di pangkuan Jihyun. Mainanku direbut Jihyun T_T.

(Juno : mainan? Memangnya aku ini bearbick? Ne eomma, appa memang aneh seperti alien)

Kegiatan sore ini berubah menjadi sangat membosankan. Sementara Jihyun sedang sibuk dengan acara menontonnya, Juno dengan botol susunya yang tinggal setengah, dan aku akhirnya merebahkan diri di sofa. Lebih baik tidur daripada diabaikan Istri dan anakku.

(Juno : Tidur?? Appa belum mandi loh….)

Saat mataku hampir terpejam sempurna, kurasakan ada pijatan lembut di bahuku. Terkadang, Jihyun itu sangat baik hati.

“Kau lelah, Tabi?”

“Tentu saja….kita sudah berkeliling Seoul seharian ini.. jadi aku sangat lelah..”

Jihyun memijat punggungku dengan sangat lembut hingga membuatku menjadi lebih mengantuk. Sementara baby Juno sedang mengacak-ngacak tumpukan bukunya di lemari dekat tivi, dot yang dipegangnya tergeletak di lantai dengan keadaan kosong. Dia itu memang selalu membuat rumah berantakan. Apa dia tidak tahu kalau tulangku nyaris patah karena membereskan rumah?.

(Juno : Kata halmeoni, appa waktu masih bayi juga suka melakukan itu. Bahkan lebih parah daripada aku)

“Tabi….”

“Hmmhhh..”

“Bolehkah… aku meminta sesuatu padamu?”

“Tentu saja… kau mau apa? mau punya bayi lagi?”

(Juno : SHIREO!!!!!! Aku tidak mau punya adik, aku saja masih bayi dan belum sekolah T__T)

Pertanyaanku dijawab dengan jeweran di telinga kananku. Aku hanya tertawa kecil melihatnya wajahnya tersipu malu, dan bibirnya mengerucut manja. Jihyun meneruskan memijat punggungku. Akhirnya aku tahu kalau dibalik niat baiknya tersimpan suatu tujuan. Dia persis anak sekolah yang berubah jadi baik saat menginginkan sesuatu dari orangtuanya.

“Kau mau apa?”

Sepertinya Jihyun sedikit ragu untuk mengatakannya. Aku beringsut merubah posisi menjadi duduk dan Jihyun ikut duduk di sofa, lalu menyandarkan kepalanya di bahuku dan aku mendekap bahunya.

(Juno : Pasti sebentar lagi mereka akan melupakan aku >___<)

“Kau tahu kan kalau apartemen Jaejoong oppa sangat bagusdan mewah. Lalu Jiyong juga baru saja membeli apartemen yang tidak kalah mewahnya. Lalu…”

“Rumah kita jauh lebih mewah daripada apartemen mereka”

“Yaaa.. Jangan menyela pembicaraanku…”

Jihyun mencubit perutku, aku tertawa kecil dan mengacak rambutnya “Lanjutkan….”

“Semua teman-teman kita punya apartemen, bahkan Dongwook oppa juga membeli apartemen untuk Hanbyul eonni… Jadi aku ingin punya satu… aku ingin membeli apartemen… Ayo Tabi, kita beli sebuah apartemen seperti yang mereka punya”

(Juno : apartemen itu apa sih? Temannya permen yah)

Dahiku mengernyit mendengar permintaannya “Apartemen? Untuk apa? kita sudah punya satu unit villa mewah yang kita tempati sekarang. Villa kita jauh lebih nyaman daripada apartemen mereka”

“Tapi kan…. Tetap saja berbeda… aku ingin membeli apartemen”

Jihyun duduk tegak dan menatapku dengan manja, tangannya mencengkram lenganku.

“Kau tahu berapa harga satu apartemen mewah seperti mereka? Harganya kurang lebih sama dengan villa kita. Lagipula untuk apa? untuk siapa? Kita hanya akan memboroskan uang saja kalau membeli apartemen”

Jihyun menggeleng “Untuk Juno… anggap saja itu investasi untuk masa depan baby Juno. Kau bayangkan saja, 20 tahun kemudian harga apartemen akan sangat mahal dan saat itu belum tentu kau masih terkenal. Tidak akan punya banyak uang seperti sekarang… ayolah, Tabi… kita beli apartemen yaaa”

(Juno : Shireo eomma, jangan membiarkanku tinggal sendirian di apartemen. Aku masih bayi nanti diculik)

Aku hanya tertawa mendengarnya “Juno masih sangat bayi, umurnya saja baru 16 bulan. Berbicara tentang masa depannya masih terlalu panjang. Suatu hari jika aku sudah tua dan tidak terkenal lagi, bukankah kita masih punya tempat fitness yang kau kelola bersama Jae In? daripada membeli apartemen lebih baik kita membuat kafe BigBang. Lebih menguntungkan”

“Tapi aku mau apartemen!”

“Lalu jika kita sudah membelinya, nanti siapa yang akan tinggal disana?”

“Kita bisa menywakannya, atau nanti sesekali kita menginap di sana. Agar tidak bosan berada di rumah”

Aku menggeleng “Kita bisa liburan ke cottage atau hotel mewah. Bahkan di kapal pesiar jika kau mau. Itu bukanlah alasan yang tepat untuk membeli apartemen”

“Tabiiii!!!”

Aku menggeleng tegas “Ingat chagiya, bulan lalu kita sudah membeli 1 buah mobil. Jangan memaksaku menandatangani cek lagi hanya untuk membeli sesuatu yang tidak kita butuhkan”

(Juno : ayolah appa, kita beli apartemen seperti punya Paman Jiyong. Yang ada pintu rahasianya)

“Kau memang tidak sayang padaku lagi!! menyebalkan!!”

Kemudian selanjutnya Jihyun hanya terdiam, tidak ada yang dikatakannya lagi. Lalu dia berdiri dan menggendong baby Juno yang sedang asyik mencorat coret buku dengan crayon. Mereka berlalu di hadapanku, mungkin akan pergi mandi. Aku mengambil kesempatan emas itu dengan cepat, mengalihkan drama Choi Siwon dengan bermain game lagi.

(Juno :ckckckck appa benar-benar deh)

Aku sudah hapal sifat Jihyun, dia akan merajuk manja dan tidak mengajakku bicara seharian sebelum semua keinginannya terpenuhi. Selama ini aku selalu memenuhi apapun permintaan Jihyun, semua yang diinginkannya. Karena ketika aku menikahinya, satu janji yang terucap adalah selalu membahagiakannya. Apalagi Jihyun terbiasa dimanja Jaejoong hyung. Lagipula jika bukan untuk Jihyun dan Juno, untuk siapa aku bekerja mati-matian dan mengumpulkan uang. Akulah yang bertanggung jawab atas kehidupan Jihyun dan Juno.

Tapi jika harus membeli apartemen, aku tidak setuju. Bukan hanya karena harganya yang tidak murah tapi kami sama sekali tidak membutuhkannya. Apalagi bulan kemarin kami baru saja membeli sebuah mobil yang terbilang cukup mewah, padahal kami sudah punya 2 mobil. Aku setuju untuk membeli mobil itu karena lagi-lagi Jihyun mengatakan itu untuk investasi. Tapi apakah kali ini juga begitu?.

“Tabi! Kalau kau belum mandi saat baby Jun sudah memakai baju maka kau tidak boleh makan malam. Dasar appa yang jorok!!”

Jihyun sudah kembali dari dapur mengikuti baby Juno yang berlari-lari tidak memakai baju, sangat menggemaskan. Kutangkap tubuh kecilnya itu dan menggelitikinya, bau harum sabun bayi tercium dengan sangat jelas. Baby Juno hanya tertawa sambil menjerit riang.

“Appaaaaa….ppaaaa….”

(Juno : Appa, lepaskan akuuu… appa bauuu… belum mandi)

“Tabi!!!”

Jihyun melotot sambil berkacak pinggang, wajah galak tapi menggemaskan itu terlihat. Dengan sangat terpaksa aku melepaskan Juno dan berjalan malas menuju kamar mandi. Dengan jahil kucium pipinya sebelum berlari menghindari cubitannya. Aku hanya tertawa melihat ekspresinya. Hanya sebentar saja, Jihyun sudah sibuk memakaikan piyama bergambar Angry Birds pada Baby Juno.

Semoga dia sudah melupakan masalah apartemen itu.

*****

“Aku punya sedikit tabungan, jadi kau hanya perlu menambah sisanya. Aku janji tidak akan meminta barang-barang mewah lagi, atau meminta sesuatu yang mahal lagi padamu. Ini adalah yang terakhir, aku ingin punya apartemen”

Jihyun menunduk sambil menyerahkan sebuah buku tabungan padaku.

Ini tepat jam 10 malam dan kami sudah bersiap-siap untuk tidur, lelah karena seharian beraktivitas ditambah cuaca Seoul yang sangat dingin di musim salju ini, membuatku ingin cepat tidur. Aku sudah memeluk Jihyun dengan erat ketika dia turun dari ranjang dan mengambil rekening tabungan dari lemari. Kami berdua duduk di ranjang dengan serius.

Sederet angka 10 digit tertera di rekeningnya, aku tidak menyangka dia punya tabungan sebanyak itu.

“Itu adalah uang tabunganku, hasil dari keuntungan usaha fitness bayi. Aku menyimpannya untuk asuransi kesehatan Juno, tapi tidak apa-apa pakai saja untuk membeli apartemen. Aku akan mengumpulkannya lagi”

Aku menggeleng dan menyerahkan kembali buku itu padanya.

“Kau dan Juno adalah kewajibanku. Sedangkan ini adalah uang hasil kerjamu selama ini, kau simpan saja untukmu sendiri. Semua hal yang berkaitan dengan baby Juno adalah tanggung jawabku…”

“Jadi….”

Kuhela napas “Katakan yang sejujurnya, kenapa kita harus membeli apartemen? Itu adalah pemborosan, sayang…”

“Aku ingin punya saja… lagipula anggaplah itu sebagai investasi di bidang property”

Aku pikir semua hal yang berkaitan dengan apartemen sudah dilupakan Jihyun ternyata masih saja dibahas. Itulah yang terjadi jika dia punya permintaan, orang lain harus memenuhinya apapun alasannya. Sejujurnya aku sedikit merasa bersalah, mungkin itu semua terjadi karena aku dan Jaejoong hyung terlalu memanjakannya. Jihyun masih terdiam sambil menatapku penuh harap.

“Baiklah, kita akan membeli sebuah apartemen”

Jinja?

Anggukan kepalaku membuatnya berteriak histeris, lalu dia memelukku dengan agresif dan mencium pipiku bergantian.

“Kau memang suamiku yang paling tampan, paling baik, dan paling hebat sedunia…. I love you, Tabi… I love you, Choi Seunghyun….”

Aku tertawa kecil mendengar pujiannya, lalu menatapnya dengan serius.

“Tapi aku punya satu syarat…”

“Apa itu?”

“Kau harus menjual mobil yang kita beli bulan kemarin, sisanya biar aku ambil dari tabunganku… nanti kita beli sebuah apartemen”

Jihyun terlihat kecewa “Tapi… itu adalah mobil…”

Aku menggeleng tegas “Mobil atau apartemen. Kau hanya punya satu pilihan. Kita jual mobil dan beli apartemen atau mobil itu tetap ada di garasi dan kita tidak akan membeli sebuah apartemen. Pikirkan itu dengan bijak, Jihyun sayang…. Selamat malam”

Aku tersenyum dengan penuh kemenangan, lalu merebahkan diri setelah mencium kedua pipinya. Jihyun masih duduk dan menatapku sebal sebelum akhirnya ikut berbaring memunggungiku. Bahkan dia menolak ketika aku bermaksud memeluknya.

Sejujurnya meski sudah membeli sebuah mobil tapi tabunganku masih cukup untuk membeli apartemen bahkan hingga 3 unit. Tapi kali ini aku ingin mengajarkan Jihyun tentang arti dari sebuah pilihan yang bijak. Tidak semua yang kita inginkan harus kita dapatkan, tidak selalu yang diinginkannya harus selalu dia punya. Aku berharap Jihyun bisa belajar untuk dewasa dan tidak manja lagi, lalu baby Juno juga akan bersikap seperti itu.

Chagiya…. kau marah padaku?”

“Jihyunnya sudah tidur…”

Aku tertawa keras mendengar kalimatnya yang terdengar menggumam dari bawah selimut. Mana ada orang tidur bisa menjawab sebuah panggilan.

Ah, Jihyun memang selalu menggemaskan.

Kupeluk tubuhnya dengan erat walau dia menolak. Sebenarnya hanya pura-pura karena aku tahu dia tidak akan bisa tidur tanpa pelukanku.

*****

“Selamat siang, noona… dan kyaaaa bayi paman yang paling tampan sudah datang…”

Senyuman sok tampan milik Seungri menyambut kami saat pintu terbuka. Dia lalu meraih baby Juno dari pangkuanku yang ditolak mentah-mentah, karena baby Juno lebih memilih untuk turun dan segera masuk ke apartemen.

(Juno : Maaf ya paman Seungri, aku sudah besar jadi tidak mau digendong lagi)

“Ayo masuk, noona… dan kau hyung, bisa masuk sendiri kan…”

Entah kenapa Seungri memang selalu bersikap seperti itu padaku, mungkin dia masih belum menerima jika semua orang mengatakan kalau aku lebih tampan darinya. Jihyun tersenyum manis dan masuk ke apartemen mengikuti Seungri, aku menyusul belakangan. Juno sudah duduk manis di sofa sambil memainkan ponsel yang ditemukannya di sofa.

(Juno : Ini ponsel paman Seungri yah? Pantas saja banyak foto tante cantik seperti eomma)

Hari ini Jihyun mengajakku untuk melihat-lihat apartemen. Setelah memikirkan cukup lama, akhirnya dia setuju untuk menjual mobil. Apartemen pertama yang kami kunjungi adalah apartemen Seungri, Youngbae, dan Daesung. 3 orang member yang jomblo itu membeli satu apartemen yang ditempati bersama-sama. Mereka bilang itu sebagai bentuk persaudaraan sejati, padahal sejujurnya ingin menghemat uang.

(Juno : Tinggal bersama-sama itu menyenangkan, daripada appa Cuma tinggal bersama bearbrick dan Charlie -,-)

Aigoo noona, sushinya sangat lucuuuu…. Kyaaaa”

“Aku tidak tega memakannya…”

Gomawo, Jihyun..”

Mereka bertiga yang ternyata baru bangun tidur (dasar pemalas!), berkumpul di meja makan dan mengerubungi kotak makanan yang dibawa Jihyun. Sejak pagi Jihyun sudah sibuk di dapur (membuatku harus membereskan rumah, memandikan dan menyuapi baby Juno), dia membuat sushi. Satu kotak sushi berbentuk panda untuk Seungri, satu kotak Sushi berbentuk doraemon untuk Daesung dan satu kotak sushi berbentuk kepala boss untuk Youngbae. Persis seperti bekal makanan anak TK.

(Juno : kenapa tidak ada sushi berbentuk kepala bearbrick yah? Jelek sih jadinya eomma malas membuatnya (itu yang eomma katakan padaku tadi pagi))

Chakkaman, aku akan mengambil foto dan menguploadnya ke twitter”

Seungri segera mengambil ponselnya dari tangan Juno dan mengambil foto sushi. Mengambil selca berama Jihyun, bersama Juno, bersama Daesung. Youngbae sudah melotot galak saat Seungri ingin berfoto bersama. Si maknae sekarang sedang demam twitter, setiap hari searching foto-foto aneh lalu di upload ke twitter. Ditambah lagi dengan usaha-usahanya yang sedang berusaha menggusurku dari singgasana member tertampan. Benar- benar seperti anak SMU.

(Juno : Paman Seungri itu lucu dan menyenangkan daripada appa, kaku dan membosankan (kata eomma)

Sementara ketiga orang itu sedang sibuk makan sushi, Jihyun menggandeng tanganku untuk berkeliling apartemen. Mungkin ini bisa dikatakan sebagai survey. Juno menolak untuk ikut karena dia sedang asyik bersama paman-pamannya dan juga boss dan jolie yang ternyata pacaran.

(Juno : Kasihan Gaho yaaa… *pukpuk*)

Apartemen mereka cukup luas terdiri dari 2 lantai dan punya 4 kamar. Kamar Youngbae dan Daesung terletak di lantai bawah dan Seungri di lantai atas. Kamar Youngbae berwarna gradasi kuning dan oranye, seperti warna matahari. Dengan seperangkat peralatan musik dan juga studio mini di dalamnya. Suasana kamarnya sangat hangat seperti matahari, sesuai dengan nama panggungnya, Taeyang (matahari).

(Juno : kamar paman Youngbae sangat indah)

Kamar Daesung berwarna biru langit yang cerah, dengan wallpaper bergambar awan putih. Sesuai dengan lagu Wings. Satu lemari besar di ujung kamar menyimpan koleksi merchandise Doraemon koleksi pribadinya, lengkap dengan komik berbahasa Jepang. Untuk ukuran kamar seorang namja, Kamar Daesung adalah yang paling rapih dan wangi diantara yang lainnya. Eomma-nya, selalu menyempatkan diri untuk datang dan membereskan kamar putranya. Sungguh anak yang manja pada ibunya.

(Juno : lalu bagaimana dengan appa? appa juga selalu menangis kalau rindu pada halmeoni)

Hyong…  noonakhhh…jangan mhasukk..khe…kamarkhurruhhhh…”

Seungri mencoba mencegah saat aku dan Jihyun akan menaiki tangga ke lantai 2. Dia bicara dengan mulut penuh sushi dan satu dua butir nasi menyiprat dari bibirnya. Youngbae dengan sebalnya melemparkan tissue pada Seungri. Sebenarnya Seungri itu idol atau bukan? Kenapa dia selalu bertingkah memalukan para hyung? Aisshh..

“Kau sudah janji padaku, Ri… dan aku akan membuatkanmu sekotak sushi lagi jika mengijinkan kami masuk ke kamarmu”

Jinja?? Baiklah noona… Sushi buatanmu benar-benar sangat enak!!! Sushi paling enak dari yang pernah aku makan”

Seungri berlebihan, tidak jauh berbeda dengan Jihyun yang kemudian mengangguk senang karena dipuji. Benar-benar sahabat yang kompak. Kulihat Juno sedang bermain bersama Daesung. Jihyun menarik tanganku untuk melanjutkan perjalanan ke lantai atas.

(Juno : Jangan masuk ke kamar paman Seungri, appa!!!)

Rasanya perutku mulas saat masuk ke kamar Seungri.

(Juno : Nah kan, apa aku bilang -,-)

Kamar luas itu bernuansa hitam putih abu, sesuai dengan warna tubuh panda. Dengan ranjang, perabotan dan furniture luxury warna senada, ada satu ruangan berisi semua pakaian dan aksesoris mahal miliknya. Menunjukkan kelasnya sebagai kamar seorang Seungri Bigbang. Tapi yang membuatku ingin muntah adalah jumlah foto yang terpajang di kamar ini. Tepat di atas ranjang terdapat pigura berukuran super besar yang berisi foto Seungri sedang menunjukkan abs-nya. Dan di dinding sebelah kanan terdapat ratusan (ribuan) foto Seungri berukuran kecil, memenuhi dinding. Mulai fotonya dari saat bayi, sekolah, jaman pra debut hingga sekarang. Semuanya CLOSE UP!!!. Berbagai ekspresi wajahnya ada di sana, dari mulai menangis, tertawa, tersenyum, cool, manja, ketakutan dan entah apalagi, dari mulai wajahnya terlihat tampan, konyol, hingga sangat jelek. Aku bisa membayangkan desainer interiornya pasti langsung sakit perut saat mendekorasi ruangan ini. Sungguh, aku tidak pernah menemukan orang yang lebih narsis daripada Seungri.

(Juno : ahahaha… iya sih… tapi appa, itu sangat lucu. Nanti aku kamarku juga ingin di desain seperti itu)

“Aisshhh… Seungri sangat lucu yaa waktu kecil… sayang sekali aku tidak bisa memajang foto-foto kecilmu di rumah. Karena kau itu sangat jelek saat kecil. Gendut, jelek, dan nakal”

Jihyun tertawa kecil saat meledekku. Lalu dia menggandengku keluar dari kamar Seungri. Tepat di seberang kamar Seungri ada satu ruangan luas yang mereka namakan ‘VIPs are our Soul’. Ruangan itu penuh dengan hadiah dari fans, dibagi menjadi tiga sudut, Taeyang’s corner, Daesung’s arena, danVictoryi’s zone. Semua hadiah individu dari fans seluruh negara tersimpan rapi disana. Victory’s zone penuh dengan boneka panda berbagai ukuran. Semua hadiah yang mengatasnamakan BigBang kami simpan di gedung YGent sedangkan hadiah individu dibawa ke rumah masing-masing. Di rumahku juga ada satu ruangan besar berisi hadiah dari fans, yang kebanyakan baju, jaket, mantel dan tentu saja bearbrick. Di apartemen Jiyong, ruangan hadiah fans adalah yang paling besar. Di antara kami, dia memang member yang punya fans individu paling banyak.

(Juno : Nanti kalau fans-ku bertambah, appa harus menyediakan ruangan bernama Juno’s world)

Perjalanan kami berakhir di balkon yang tepat menghadap gedung YGent. Apartemen ini memang terletak tidak jauh dari gedung YGent. Sesungguhnya mereka juga punya apartemen pribadi, hanya saja lebih senang tinggal disini. Jiyong pun sering menginap, hanya aku saja yang tidak pernah karena sudah punya istri dan anak.

“Jadi bagaimana? Kau mau membeli apartemen di sini?”

Jihyun menggeleng “Entahlah… ini sangat nyaman tapi…. Aku ingin melihat apartemen yang lainnya sebagai perbandingan”

Kajja, Tabi…”

Jihyun menarik tanganku untuk turun dari lantai bawah. Kulihat Youngbae sedang menelepon di sudut ruangan. Daesung sedang menonton film Doraemon dan Seungri sedang bermain ponsel dengan Juno di pangkuannya. Mereka sedang menikmati waktu liburan. Semoga Seungri tidak menunjukkan video-video aneh pada Juno.

(Juno : anni, aku hanya sedang menonton MV yang cantik dan seksi)

“Jadi, hyung mau membeli apartemen di gedung ini?”

Daesung menyapa saat aku duduk di sampingnya.

Molla, itu semua terserah Jihyun..”

Andwae!! aku tidak mau punya tetangga seperti Seunghyun hyung, nanti semua yeoja cantik di gedung ini akan berapling padanya dan tidak akan melirikku”

Aku tidak perlu bereaksi, karena Jihyun sudah melotot pada Seungri. Untuk urusan yeoja yang menyukaiku, Jihyun sangat cepat memberikan respon. Seungri hanya nyengir sambil bilang ‘aku hanya bercanda, noona’.

“Baiklah… kami mau lihat apartemen yang lainnya. Terima kasih sudah mengijinkan kami untuk berkeliling disini”

Aku memandang Jihyun dengan heran. Mau kemana lagi? padahal Daesung sudah memasang peralatan game dan aku sudah siap dengan stick di tangan. Jihyun mengedipkan matanya padaku lalu membereskan kotak makanan yang sudah kosong. Dia menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan meraih Juno dari pangkuan Seungri. Juno sepertinya enggan beranjak.

(Juno : aduh eomma, kita mau kemana sih? Aku sedang asyik menonton MV Wonder Girls)

Kajja, Tabi… Nanti kita terlambat”

Dengan malas aku beranjak dari karpet dan menyusul Jihyun ke pintu keluar. Seungri tersenyum jahil padaku sambil mengatakan.

Hyung, siap-siap untuk kalah lagi ya.. ahahaha”

Jihyun ah, ijinkan aku berlatih main winning eleven. Aku harus mengalahkan Seungri secepatnya atau aku akan terus di bully olehnya.

(Juno : Sudahlah appa, terima kenyataan saja)

*****

“Kau memang maniak alien. Aku tidak menyangka kalau apartemenmu akan seperti ini”

“Aku memang bos dari para alien dan itu berarti aku adalah bosmu”

“Dasar aneh!”

“Kau juga aneh, TOP!”

Tawa renyah keluar dari bibir namja tampan yang berdiri di sampingku. Dialah Kim Hyun joong. Entah kapan kami terakhir bertemu, yang jelas sudah lama sekali. Dulu jika ada waktu senggang, aku, Hyunjoong, Jaejoong dan Yoochun hyung akan menghabiskan waktu berempat. Kami semua pecinta wine. Kami terbiasa minum bersama. Kesibukan masing-masing yang sangat padat membuat kami jarang sekali berkumpul atau bakhkan sekedar bertemu. Hanya aku dan Jaejoong hyung yang sering berkomunikasi, itu pun karena kami saudara ipar.

Tapi hari ini, Jihyun yang membawaku ke apartemen seorang Kim Hyun Joong.

“Aigoo.. anak yang tampan. Siapa namamu, nak? Mianhae… paman tidak pernah bertemu denganmu secara langsung sejak dirimu lahir”

“Unoooooo”

Kami bertiga tertawa lebar mendengar jawaban Juno, dia memang sangat pintar, sudah hapal namanya sendiri.

(Juno : namaku Choi Juno… paman tampan ini siapa sih?)

Jihyun tersenyum sambil menyerahkan satu kotak sushi berbentuk UFO, yang langsung diterima Hyunjoong dengan senang hati. Sudah kubilang, Jihyun itu selalu perhatian dan baik kepada siapapun yang dekat dengannya, juga pada teman-temanku. Hal itu yang membuat banyak orang yang menyayanginya dan juga rela melakukan sesuatu untuk Jihyun. Aku yakin, Hyunjoong rela membiarkan waktu istirahatnya terganggu karena Jihyun meneleponnya.

Hyunjoong mempersilahkan kami untuk masuk sedangkan dia menuangkan wine ke dalam 2 buah gelas yang langsung membuatku melotot. Bagaimana mungkin dia akan memberikan baby Juno minum wine? Dasar aneh!. Hyunjoong hanya tertawa.

(Juno : itu minuman apa sih? Susu rasa anggur yah)

“Apartemenmu sungguh bagus, oppa… aku seperti ada di luar angkasa”

“Ini memang luar angkasa, setiap bulan purnama, saudara-saudaraku dari planet Mars akan berkunjung kemari”

“Jinja?”

Ne…. mana mungkin aku berbohong”

‘Bukk

Sebuah bantal sofa melayang ke wajah tampan Hyunjoong, aku melemparnya dengan kesal, agar dia sadar dengan hal-hal aneh yang dikatakannya. Hyunjoong lagi-lagi hanya tertawa.

“Apartemenku memang sangat menarik dan menyenangkan, Juno saja menyukainya”

Kami menoleh ke arah baby Juno yang sedang berjalan sambil menunjuk-nunjuk gambar di dinding pada Jihyun.

“…..net…nett…”

Mungkin maksudnya adalah planet, bukan monyet.

(Juno : (-___-“) )

Hyunjoong mempersilahkan Jihyun untuk berkeliling melihat apartemen mewahnya, sedangkan dia makan sushi UFO di sofa dengan tenangnya. Apartemen mewah Hyunjoong berwarna biru gelap dengan konsep luar angkasa. Wallpapernya bergambar UFo, alien, dan planet. Tepat di langit-langitnya juga berwarna senada dengan taburan bintang di sana-sini. Berada di dalamnya, seakan kita berada di planetarium atau bahkan benar-benar sedang di luar angkasa. Dia memang pecinta alien yang sangat fanatik.

(Juno : Ini sangat keren… aku boleh menginap, kan?)

“Kenapa Jihyun tiba-tiba ingin membeli apartemen? Kalian kan sudah punya rumah mewah. Aku sempat kaget saat tadi pagi dia meneleponku. Aku pikir dia sudah bosan padamu dan ingin mengajakku makan malam”

Hyunjoong tertawa sambil mengelak, menghindari bantal sofa yang kulempar sekali lagi. Dia meraih Juno ke dalam pangkuannya dan menciuminya.

“Anakmu sangat tampan dan menggemaskan”

“Tentu saja, tidak jauh dengan appa-nya”

“Kau itu menyeramkan, TOP. dimana letak menggemaskan dalam dirimu?”

Hyunjoong itu tidak jauh berbeda dengan Seungri, selalu saja meledekku. Juno yang mungkin sebal karena dicum, berusaha melepaskan diri dan turun dari sofa. Melanjutkan kegiatannya bermain UFO di karpet, Hyunjoong baru saja menghadiahkannya seperangkat mainan luar angkasa. Juno memang tidak mau diam, sangat aktif, dia hanya istirahat kalau sedang tidur saja.

(Juno : Itulah kenapa orang-orang mengatakan aku sangat menggemaskan, karena ku tidak bisa diam)

“Tapi kupikir, Jihyun itu sudah banyak berubah sekarang. Berbeda sekali dengan dulu saat masih sekolah”

“Tentu saja berbeda, karena sekarang dia sudah menikah”

Hyunjoong tertawa kecil “Ne, menikah dengan orang aneh sepertimu. Dia berubah jadi aneh juga, hanya Juno yang normal di keluarga kalian ahaha… Hey, aku hanya bercanda. Jangan kau tunjukkan tatapan membunuhmu itu padaku ahaha..”

Dasar Kim Hyun joong!

(Juno : pandangan appa memang sangat menyeramkan)

“Dia terlihat semakin dewasa, bersahaja, dan cantik… untuk kali ini aku mengatakan hal yang jujur, TOP. Kau sangat beruntung punya istri seperti Jihyun. Kau tahu apa yang dikatakannya padaku di telepon? ‘Tabi sudah memberikan kepercayaan padaku untuk membeli apartemen, jadi aku ingin membeli yang terbaik agar dia tidak kecewa padaku, jadi kumohon ijinkan aku melihat tempat tinggalmu’… Dia sangat tidak ingin mengecewakanmu”

Aku tersenyum tipis.

“Itulah hal yang sebenarnya tidak berubah dari Jihyun… dia adalah fans-mu yang paling setia”

Rasanya pipiku kemudian menghangat saat mendengar perkataan Jihyun. Semua yang dikatakannya memang benar, Jihyun selalu mencintaiku dalam keadaan dan situasi apapun. Sebuah perasaan yang tidak berubah dari sejak kami sekolah dulu, dari saat aku masih seorang siswa yang selalu bolos sekolah hingga menjadi member BigBang.

“Jadi kau akan membelikannya apartemen mewah seperti ini?”

Aku mengangguk “Apapun yang dia inginkan, aku akan berusaha untuk mewujudkannya. Itu janji yang pertama kuucapkan pada Jaejoong hyung saat berkencan dengan Jihyun”

(Juno : Appa romantis sekali )

Hyunjoong tersenyum dan menepuk bahuku “Aigoo, kau membuatku iri. Suatu hari aku juga akan mencari istri yang baik hati seperti Jihyun”

“Kalian pasti sedang membicarakanku!!”

Ne, Seunghyun bilang kalau dia akan melakukan adegan ciuman dengan aktris di film terbarunya”

‘Bukk

Satu bantal sofa kali ini tepat mendarat di wajah tampan Hyunjoong, sedangkan dia hanya tertawa. Jihyun menatapku kesal dan terlihat marah. Hyunjoong tahu sekali kebiasaan dan sifat Jihyun, karena dia sudah berteman lama dengan Jaejoong hyung dan Jihyun. Lalu dia berjalan tanpa bicara menuntun Juno untuk berdiri.

Gomawoyo Hyunjoong oppa, apartemenmu sangat bagus. Aku mau pulang dulu, nanti kapan-kapan kau harus berkunjung ke rumahku.. aku mengundangmu untuk makan malam”

Setelah itu, Jihyun menggendong Juno dan keluar dari apartemen Hyunjoong. Meninggalkanku seolah aku tidak pernah pergi bersamanya. Hyunjoong hanya tertawa sambil memegangi perutnya mengabaikan ekspresi wajahku yang terlihat kesal. Kenapa semua teman-temanku sangat aneh dan menyebalkan?

(Juno : Appa siap-siap dicubit eomma ya….)

Satu bantal sofa melayang lagi pada Hyunjoong sebelum aku keluar dari apartemennya, dia masih tertawa sambil mengatakan.

“Semoga kau selamat, TOP!”

Dasar aneh!

*****

Ternyata apartemen Hyunjoong bukanlah tempat terakhir yang kami kunjungi. Dia kemudian mengajakku ke apartemen Junsu hyung, Apartemen yang sangat mewah, tidak jauh berbeda dengan punya Jaejoong hyung. Untuk kali ini aku menyambutnya dengan antusias karena aku bisa belajar taktik bermain winning eleven pada Junsu hyung,dia itu memang maniak sepakbola baik dalam bentuk game atau bermain secara langsung di lapangan. Akhirnya aku menemukan strategi jitu untuk mengalahkan Seungri nanti malam.

(Juno : makanya appa harus pintar bermain bola seperti paman Junsu. Seorang namja itu pasti menyukai sepakbola)

Setelah itu kami berkunjung ke apartemen Dara noona, yang baru saja dia beli bersama dengan adiknya, thunder. Di tempat ini aku sungguh merasa sangat bosan. Karena ternyata disana sedang berkumpul member 2ne1, Yoo In Na dan Park hanbyul noona. Bisa dibayangkan apa yang dibicarakan mereka semua, tidak jauh dari masalah gossip, fashion, dan resep masakan. Membuatku hanya makan spageti dengan tenang di dapur bersama dadoong, karena ternyata Juno juga menolak bergabung denganku.

(Juno : berada di tengah-tengah yeoja-yeoja cantik membuatku merasa sangat tampan, dan berada bersama appa membuatku punya saingan berat)

Setelah perjalanan melihat-lihat apartemen yang cukup melelahkan, kami berada di sini. Di tepi sungai Han, duduk di mobil berdua sambil makan seporsi dubokki. Juno tidur di jok belakang, di baby seat-nya dengan sangat nyenyak, agaknya dia merasa sangat lelah. Malam ini salju turun dengan lembut, sangat indah, Musik Jazz mengalun dari tape mobilku, Jihyun menolak memutar lagu BigBang karena merasa bosan. Dia dengan hati-hati meniup dubokki yang panas kemudian menyuapiku. Sungguh istri yang sangat baik.

“Jadi, kau mau membeli apartemen yang seperti apa? Aku akan setuju dengan pilihanmu”

Jihyun menghela napas “Molla, aku bingung”

“Atau kau mau membeli apartemen di Jepang? Atau di jeju? Biar nanti manajer hyung yang mengurusnya”

Jihyun menggeleng “Molla”

Dia kemudian meletakkan dubokki di dashboard dan menghirup kopinya yang panas. Agaknya dia bingung menentukan pilihan. Semua apartemen yang kami kunjungi hari ini punya kelebihan dan konsep masing-masing, selain harganya yang tidak murah. Ku keluarkan sebuah buku cek dari saku mantelku dan meraih pulpen, menandatangani salah satu lembarannya dan menyerahkan pada Jihyun.

“Apa ini?”

“Itu cek untuk membeli apartemen…”

“kosong?”

“Kau boleh menuliskan angka sebanyak apapun di atasnya. Tentu saja sesuai dengan jumlah uangku di Bank”

Agaknya Jihyun kaget dengan cek yang kuberikan itu, dia hanya melihatnya dengan heran. Aku tersenyum dan meneguk kopiku.

“Lalu bagaimana dengan mobil..”

“Tidak usah dijual, anggap saja mobil itu hadiah untuk Juno dan apartemen itu hadiah untukmu. Hadiah karena kau sudah jadi istri yang sangat baik, manis, dan cantik untukku. Seseorang yang rela hidup bersamaku yang tidak baik ini”

Jangan dikira aku sedang merayu Jihyun agar dia tidak marah dengan apa yang dikatakan Hyunjoong tadi sore. Semua ini memang sudah kupikirkan dengan matang. Tidak ada salahnya aku memberikan hadiah untuknya, sepanjang itu terlihat wajar. Biarlah Jihyun menjadi konsumtif dan boros sesekali, sebab ada semacam kebanggan dalam diriku jika bisa membelikan barang mewah untuk Jihyun.

“Tapi uangmu…”

“Aku masih bisa mencarinya.. bahkan honor dari film terbaruku bisa membeli 1 apartemen lagi jika kita mau. Sudahlah chagiya, jangan memikirkan apapun… nikmatilah hadiahmu”

Senyuman manis kemudian menghiasi wajahnya, dia berseru senang lalu dengan ekspresifnya memelukku, mencium kedua pipiku.

Thank you.. tuan Choi Seunghyun”

You are welcome… nyonya Choi Seunghyun”

Kemudian senyuman manisnya menghilang dalam ciumanku yang jauh lebih manis. Kalian pernah berciuman saat musim salju? Rasanya sangat manis, hangat, dan romantis. Itulah yang kami lakukan saat ini, Jihyun membalas ciumanku dengan sangat hangat, dan tubuhku semakin mendekati tubuhnya.

“Ju……juuu…”

Kami melepaskan ciuman dan menoleh ke jok belakang, Baby Juno tersenyum sambil menunjuk salju yang turun di luar mobil. Tubuhnya menghentak naik turun, sepertinya dia ingin bermain salju. Bayi ini!! kenapa selalu mengganggu kegiatanku bersama Jihyun?.

(Juno : karena appa dan eomma selalu melupakan aku jika sedang berciuman T_T)

Jihyun membuka belt baby car seat dan memindahkan Juno ke jok depan, ke pangkuannya.

Eomma….ju…. ajuuu”

Ne, itu salju… Nanti kalau sudah besar kau baru boleh bermain salju. Sekarang tidak boleh, nanti pilek”

(Juno : Eomma, aku kan sudah besar)

Juno hanya memandangi salju yang turun dari dalam mobil. Aku hanya tersenyum melihatnya dan mulai menyalakan mesin mobil. Dia itu mirip sekali denganku saat masih kecil, sangat menyukai salju. Nanti kalau sudah besar appa akan mengajakmu bermain salju, dan juga bermain ski.

Sabar ya, baby Jun.

(Juno : awas loh kalau bohong….)

*****

“Jadi hyung, kalian membeli apartemen di mana?”

Daesung duduk di sampingku dengan membawa 10 kaleng cola. Kami baru saja selesai latihan vokal di gedung YGent. Ini tepat 2 minggu setelah kejadian Jihyun meminta apartemen. Aku hampir lupa dengan kejadian itu, karena kesibukan yang semakin padat. Baru kemarin malam kami pulang dari alive tour Hongkong.

“Di gedungku masih ada 2 unit apartemen yang kosong, hyung…”

Jiyong bergabung dan ikut duduk di lantai, membuka kaleng cola yang baru. Dia benar-benar sangat sibuk mempersiapkan debut girl group YG yang baru. Seungri dan Dongwook hyung bergabung terakhir dengan 2 porsi pizza di tangan. Ini memang makanan favorit kami saat berkumpul, pizza dan cola.

“Harga apartemenmu terlalu mahal, Jiyong ah”

Dongwook hyung memberi pendapat yang mendapat anggukan setuju yang lain. Kami sedang sibuk mengunyah pizza.

Noona bhilang..dhiahh…tidhak hjadi memberlihh… apahhtermennhh…”

Lagi-lagi Seungri bicara dengan mulut yang penuh dengan pizza. Dia memang selalu tidak pelan-pelan saat makan, seperti takut pizza-nya akan Daesung ambil (mereka senang sekali berebut makanan). Dongwook hyung menatap sebal dan melemparkan tisu pada Seungri.

“Tidak jadi? Wae?”

“Moollaahhh…”

Kali ini Jiyong yang melemparkan tisu pada Seungri, yang hanya ditanggapi Seungri dengan ceria.

“Memangnya Jihyun belum mengatakan apapun padamu?”

Pertanyaan Dongwook hyung Kujawab dengan gelengan. Mungkin Jihyun belum sempat mengatakannya padaku atau aku yang lupa bertanya padanya tentang masalah ini. Kesibukan BigBang membuatku lupa tentang masalah apartemen ini. Kuputuskan untuk bicara padanya nanti sore saat pulang ke rumah.

Hyung, nanti sore kami akan ke rumahmu. Jihyun noona sudah berjanji akan membuatkanku sushi berbentuk panda lagi”

Andwae!! aku tidak mengundangmu untuk berkunjung!”

“Sushi berbentuk Panda? Kalau begitu aku ingin sushi berbentu kepala Gaho”

Ne Jiyong hyung, rasanya sangat enak…. Jihyun noona bilang akan membuka restoran sushi yang bentuknya bermacam-macam…rrrhhh… Ya!! TOP hyung!!!”

Kalimat Seungri terhenti karena aku sudah menutup mulut cerewetnya dengan potongan pizza. Daesung, Jiyong dan Dongwook hyung hanya tertawa melihatnya. Seungri bergumam protes walau aku tahu dalam hatinya dia sangat senang karena mendapat 2 porsi pizza. Kuhabiskan pizza dan cola dengan cepat dan beranjak menuju toilet.

*****

Sore harinya.

Kutemukan Jihyun di kamar baby Juno, dia sedang membereskan baju yang baru saja di acak-acak Juno. Sedangkan Juno sedang berlari-lari mengikuti robot vakum cleaner yang bergerak ke sana kemari. Kurasa Juno itu adalah bayi alien dari planet Mars yang jatuh di atap rumahku. Melihat robot vacuum cleaner saja sudah senang seperti itu, sangat kampungan sekali, tidak keren.

(Juno : YAA!!! BUKANKAH APPA JUGA SERING MELAKUKANNYA?? DUDUK DI ATAS ROBOT ITU? MAKANYA VAKUM CLEANER SERING RUSAK KARENA DI DUDUKI APPA!!! >___<)

Kucium kening Jihyun dan duduk di sampingnya, membantunya melipat pakaian.

Chagiya… bolehkah aku bertanya satu hal padamu?”

Ne, Tabi.. ada apa?”

“Apa kau sudah membeli apartemen yang kita bicarakan minggu lalu?”

Jihyun diam dan menghentikan aktivitasnya, lalu dia menatapku dengan serius.

“Aku tidak jadi membeli apartemen”

Wae? Aku sama sekali tidak keberatan”

Sedikit rasa kaget kurasakan. Ini sama sekali bukan kebiasaan Jihyun. Dia tidak pernah membatalkan keinginannya, apalagi jika sudah diberikan cek kosong seperti kemarin. Di raut wajahnya sama sekali tidak terlihat kekecewaan sedikitpun, sepertinya apa yang dikatakannya memang serius.

“Aku mengambil 10 juta won dari tabunganmu dan mendonasikan uang itu pada yayasan milik Sean oppa. Kau tidak marah kan? Maaf aku tidak meminta ijin padamu”

Dahiku semakin mengernyit, Jihyun menolak membeli apartemen dan malah menyumbangkan uang itu? Hey, rasanya itu bukan Kim Jihyun.

“Hyejung eonni  mengunjungi butikku bersama Haru beberapa hari yang lalu. Dia menceritakan tentang anak-anak tidak mampu yang selama ini dibiayai dari yayasan milik Sean oppa lalu mengajakku untuk bergabung. Rasanya hatiku sangat sakit saat melihat mereka, kasihan sekali… masih kecil sudah mengidap penyakit berbahaya bahkan mereka tidak punya orangtua. Berbeda sekali dengan Juno yang sangat beruntung, bisa membeli apapun.. barang-barang mewah dan semua yang diinginkannya. Begitu juga denganku..”

(Juno : *hening*)

Baiklah, sepertinya pembicaraan ini mulai serius. Aku hanya diam menunggu kelanjutan ceritanya.

“Aku takut…. Selama ini kau selalu memberikan apapun yang kuminta, apapun itu… tanpa melihat harga tanpa melihat seberapa mahal barang itu… Aku selalu manja dan memaksakan kehendak… aku takut jika nanti aku terbiasa melakukan semua itu. bermewah-mewahan karena aku punya suami dan oppa yang selalu menajakanku, hingga nanti aku terbuai dan lupa pada orang lain yang kurang beruntung”

“Aku tidak pernah keberatan melakukannya, chagiya…”

Dia menggeleng “Seharusnya kau tidak memberikannya dengan mudah… seharusnya kau melarangku, memarahiku bila perlu jika aku bersikap manja. Kau seharusnya tidak bersikap terlalu baik padaku, bagaimana jika nanti aku berlebihan dan malah membebanimu”

Aku tersenyum sangat lebar mendengar penjelasannya. Ada sedikit rasa lega dan bangga di hatiku. Jihyun benar, adakalanya aku harus bersikap tegas padanya, tidak selalu mengabulkan apapun yang dia minta. Bukan diartikan sebagai tidak sayang, tapi lebih kepada perbuatan mengontrol diri. Agar Jihyun bisa belajar untuk tidak manja dan aku belajar untuk tidak terlalu memanjakan istri dan anakku.

Itulah Jihyun.

(Juno : Eomma-ku yang paling hebat)

Dia memang mudah sekali tersentuh, mudah sekali terlibat dalam perasaan orang lain. Sekalipun itu kadang berlebihan, tapi sifat empatinya patut untuk diacungi jempol.

“Jadi kau tidak akan membeli apartemen?”

Dia menggeleng.

“Jadi kita tidak akan jadi berlibur ke Disneyland?”

Jihyun cemberut “Kalau itu tidak boleh dibatalkan, kau sudah berjanji pada baby Juno”

Aku terbahak dan memeluk tubuhnya, mencium kepalanya. Hyunjoong benar, Jihyun sudah banyak berubah, lebih bijak. Dia bersikap dewasa dengan semua sifat manjanya, dewasa dengan sikap cemburunya, dewasa dengan kepolosannya, dewasa dengan rasa cintanya yang terlalu besar untukku. Aku tidak ingin kehilangan sifat ini, mungkin hidupku akan membosankan jika Jihyun justru berubah menjadi sangat serius. Semua sifatnya yang kemudian menjadi puzzle terakhir untuk menyempurnakan sifatku yang jauh dari sempurna.

Kami akan terus berubah, bertransformasi seiring waktu, bersama Juno yang tumbuh semakin besar. Semua yang ada pada dirinya semakin membuatku tidak pernah bisa lepas darinya.

Dewasa versi Kim Jihyun.

Jihyun is unpredictable, sikapnya bisa berubah dengan cepat. Tapi satu yang tidak pernah berubah dari dirinya sejak dulu adalah dia selalu baik dan ramah pada orang lain.

Ah, Saranghaeyo Kim Jihyun.

(Juno : aku sayang eomma!)

Jihyun tertawa kecil “Kau pasti bangga sekali padaku kan? Pasti aku sudah menjadi istri yang hebat sekarang”

Ne, aku bangga padamu, gadis kecil”

Itu adalah panggilan kesayangan saat kami masih berkencan. Kuberikam ciuman penuh rasa sayang di kening dan kedua pipinya, hingga di bibirnya yang merah dan tipis. Semoga kami bisa bersama selamanya, sampai tua, sampai mati.

“Appaaaa….. ppiiiii…. Unoooo…pppiiiiii”

Lagi-lagi teriakan baby Juno mengganggu ciuman kami. Dia memanggil sambil mengatakan ‘pii’ dan memegang celananya, ingin pipis. Aigo, apa dia tidak bisa menunda pipisnya sebentar saja?.

(Juno : PPalliiii aku sudah tidak tahaannn…..)

Jihyun mendorong tubuhku dan berdiri menuntun Juno ke kamar mandi. Sedangkan aku beranjak menuju dapur sepertinya merasa lapar.

‘Ting

Bel di pintu depan terdengar, kubuka dengan malas.

Noonaaaa…. Mari kita membuat sushi”

Wajah menyebalkan Seungri menerobos pintu rumah, dia masuk dengan membawa kantung plasti berukuran besar diikuti Jiyong, Daesung, Youngbae, Dongwook hyung beserta Gaho dan Boss. Mereka hanya tersenyum tidak berdosa padaku, memasuki rumah seakan ini rumah mereka sendiri. Aku kan sudah bilang jangan bermain ke rumahku!! Mereka ini mengganggu saja!.

“Jiyong dan Dongwook hyung bilang dia ingin mencoba sushi buatan Jihyun…”

Daesung berbaik hati menjelaskan maksud kedatangan mereka. Sebenarnya itu hanya alasan saja, mereka itu memang senang sekali menghabiskan makanan dan membuat rumahku berantakan. Jihyun keluar dari kamar mandi bersama Juno yang berlari sambil tidak memakai celana. Juno menghampiri Dongwook hyung lalu meraih tangannya.

“kuuu…”

Dia ingin dongwook hyung menemaninya membaca buku (lebih tepatnya merobek).

Aigoo… kau merindukanku, boy? Kita sudah lama sekali tidak bertemu… ayo pakai dulu celanamu”

(Juno : Shireo, paman Dongwook…. Ini terlihat seksi)

“Kau membawa apa, Seungri?”

Noona… buatkan sushi super enak lagi untuk kami. Jiyong hyung ingin mencobanya.. ini bahan-bahan untuk membuat sushi”

Ne, tentu saja… tapi kau harus membantuku memasak”

Mereka semua kemudian asyik dengan aktivitasnya masing-masing. Jihyun, Seungri dan Daesung membuat sushi di dapur, Dongwook hyung dan baby Juno sedang membaca buku tentang kebun binatang, Jiyong dan Youngbae sudah asyik menyalakan tivi, bermain game.Bahkan trio gukguk, Boss, Gaho, dan Charlie sedang bermain bersama.

Lalu aku?

Aku melangkah malas menuju kamar. Kenapa mereka itu selalu datang di saat yang tidak tepat? Kenapa mereka itu tidak punya pacar? Kenapa mereka itu sangat betah  menghabiskan waktu di rumahku? Mungkin jawabannya hanya satu.

Jihyun.

Jihyun yang selalu mengundang mereka untuk datang. Jihyun yang tidak keberatan mereka mengacaukan keadaan rumah. Jihyun yang dengan rela memasak berbagai macam makanan untuk mereka.

Jihyun. Jihyun. Dan Jihyun.

Hyung, kau mau ke mana?”

“TIDUR!!!!!!”

*****

Aku tahu dan sangat sadar sekali kalau ceritaku ini sangat tidak menarik, tidak bermanfaat dan tidak penting untuk dibaca. Jadi silahkan protes jika memang kalian merasa bosan.

Abmgyrtfqjhs8ugegx —–> Juno’s attack

(Juno : maksudku adalah… diary appa memang tidak asyik jika tidak ada aku. Iya kan?)

Itu saja yang bisa kutulis dalam kesempatan kali ini.

Oh ya, akhir-akhir ini Jihyun sedang sibuk menjaga Jae In di rumah sakit. Kondisi kehamilannya sangat lemah hingga harus dirawat secara intensif. Aku sangat kasihan pada Jaejoong hyung yang terlihat sangat cemas, apalagi sekarang dia sedang sibuk. Semoga semuanya baik-baik saja dan sepupu Juno bisa lahir dengan selamat.

(Juno : Ne…. aku mau punya sepupu saja, tidak mau punya adik)

“Tabiii…. Juno…. Eomma pulaaang”

GAWAT!!! Jihyun ternyata sudah pulang dan aku belum mandi. Bahkan mulut dan pipi Juno masih belepotan cokelat, aku belum sempat memandikannya. Jihyun pasti akan menjewer telingaku.

(Juno : Appa sih…. Dari tadi main game terus)

Sudah ya… aku harus mandi sekarang. Semoga aku punya sesuatu untuk ditulis lain kali. Ah ya, jaga kondisi kalian di musim dingin ini, jangan sampai sakit.

Salam hangat dari member BigBang yang paling tampan dan Juno, bayi yang paling menggemaskan. (aku belajar dari Seungri untuk narsis)

Annyeong…

“Kyaaaa tabiii!!! Kenapa kau belum mandi???”

Tuh kan!

.

.

.

THE END

46 thoughts on “Tabi Appa’s Diary (Hyun Couple) – Jihyun Is Unpredictable

  1. akhirnya publish jg ini (^o^)
    seneng deh jihyun sekarang makin dewasa, meskipun kangen jg sama sifat childish nya, kkkkkk~
    noona, sekali kali ajak psy ajusshi dong di hyun couple ^^
    seperti biasa, cerita noona selalu ‘jjang ^_^
    keep writing noona, .FIGHTING !!!!

    *salam sayang baby juno dari auntie cantik di Samarinda … n_n

    • Kalo childish terus malu dong sama baby Juno kkkkk~~

      Om Psy? sip deh nanti dia muncul bersama om2 YG angkatan tua #plak

      salam balik dari Juno namja kece di kamarnya Doublechoi (bareng tabi)

  2. Alhamdulliah akhirnya dipublish juga tabi appa’s diary senangya baca diary tabi. Ya allih bisa g ya dapet suami kaya tabi sayang am istri n anak. Jihyun juga tambah dewasa n bisa lebih mengontrol diri mn yg emang lebih penting n diutamakan. Neng dian jangan lma2 ya buat ngepublish tabi appa’s diary selanutnya.

    Salam
    Leade PB2Y
    Jakarta bagian timur
    Disore hari yang gerimis

    Disorehari yang gerimis
    Salam

  3. Kim Jihyun, yeoja yg paling membuatku iri didunia ini u.u
    Cuma mengingatkan Junsu ga punya apartemen *plak*
    FF mu sllu daebak unnie, gbsa koment apapun, wlo pengen koment tp ujung2nya sotoy u.u

    • terima kasih udah iri padaku wkwkwk

      aku juga tau junsu ga punya apartemen —-” tapi ga apa2lah pura2 punya gitu biar seru, kan sekalian si tabi mau belajar main bola (padahal Hyunjoong juga bisa).

      hedeeehhh ayo dong keluarkan komennya, mumpung gratis

  4. Jihyun makin dewasa, makanya Tabi jadi makin sayang
    Juno kenapa ga mau punya adik? Takut ada saingannya nih
    Tiap baca Hyun Couple berasa ada di tengah tengah member Big Bang n JYJ, pasti enak banget. Bikin iri >.<
    Ditunggu lagi semua ff karya mu un 🙂
    Hwaiting!!!

  5. kyaaa baby jun udh pandai nulis yaa hhi
    udh bsa ngomong lgii skrg,,mkin sukaa dehh 😀
    tabi males jga nih apa apa nunggu buat dteriain dlu sma jihyun -,-
    aigooo bner ya jihyun udh bnyak brubah,,udh ngaak cengeng lgii..ngmbek’y skrg bentr hhi ngaak nyampe minggat k rmah’y jaejoong lgii 😀

    • Baby Jun nulisnya ya kayak gtu aja, abahas alien ehehe. Kan udah 16 bulan jadi udah bisa ngomong dan jalan-jalan, makin gamau diem.

      Soalnya kalo minggat ke rumah Jeje sekarang udah ga bisa, kan Jeje udah nikah

  6. WHOAAAA ALWAYS AMAZING.. ini diary c tabi ga pernah ngeboseninnnn… envy envy envy *——*

    feelnya ga d raguin.. semua keren..
    jihyun cute.. jihyun eonnni aku fansmuu..

    and untuk double choi eonni.. AKU JUGA FANSS MUUU.. huaaa

  7. jihyun dewasa dgn caranya sendiri. layaknya manusia umumnya yg selalu bergerak, berpindah dan berubah menjadi lebih baik-sebaliknya- tergantung pda pilihan masing2 org.

    satu sisi dri gambaran kehidpan manusia yg dsajikan dgn unik dan ciri khas my fav author. sbg vip terselubung (smoga g dgetok epi krn ngaku2) Q makin suka aja ma Tabi (pecinta 4D & bad boy). teruslah berkarya my fav author selalu Q tunggu karyamu. salam hangat dri inspirit cintanya myungsoo \^_^/

  8. jihyun dewasa dgn caranya sendiri. layaknya manusia umumnya yg selalu bergerak, berpindah dan berubah menjadi lebih baik-sebaliknya- tergantung pda pilihan masing2 org.

    satu sisi dri gambaran kehidpan manusia yg dsajikan dgn unik, menyenangkan dan pastinya dgn ciri khas my fav author. sbg vip terselubung (smoga g dgetok epi krn ngaku2) Q makin suka aja ma Tabi (pecinta 4D & bad boy). teruslah berkarya my fav author selalu Q tunggu karyamu. salam hangat dri inspirit cintanya myungsoo \^_^/

    • ehehe boleh kok jadi VIP terselubung semoga nyaman dengan keadaan fandom itu ^^

      yaph, Jihyun semakin dewasa karena dia punya anak dan suami, sebetulnya Tabi juga makin dewasa dan sifat bingu-nya mulai berkurang, dan Juno makin cerewet.

      salam hangat dari VIP ^^

  9. Akhirnya hyun couple publish juga
    udah kangen banget sama tabi apalagi baby jun
    seperti biasa, hyun couple selalu menarik dan ga ngebosenin ..
    Daebakk pokonya eon !! di tunggu karya2 yang lainnya 😉

    salam Elfishy dan Charmers ^^

  10. Setiap baca ini Couple pasti bawaannya ya garuk garuk gaje *ehh maksudnya ketawa ketawa gaje sampe dibilang aneh -_________-”
    Semoga seorang seperti Kim Jihyun benar benar ada sehingga Si tuan Alien bingu bin kaku bisa nikah sebelum umur 40 tahun *amin*
    Dan aku jadi pengen punya bayi beneran gegara gemes sendiri sama celotehannya baby juno *tarik jidatt masuk kamar*
    Coin nya ditunggu eon *manyun*
    Masa iya sampe awal tahun publish nya ? Ga kelamaan namja namja tampan disiksa tanpa kepastian *PLAKK* *ngerayu*

    • Iya semoga, soalnya kasian juga si tabi udah tua masa anaknya masih bayi. dia kayaknya mau mengikuti jejak Yang Hyunsuk kkkk~~

      samaaaaa aku juga pengen punya bayi beneran kayak baby Juno…

      Tenang, mereka semua bakalan selamat kok, minimal sampai tahun baru lah kkkk

  11. Saya itu sangat ska sma crta ttg bigbang yg eonni tampilkan…
    Sangat terasa nyata..
    Eon skli skli buat couple yg lain dr mamber big bang gitu.. Kan unyuu!!
    Jiyoung mungkin
    #ngarep

    • Makasih ^^

      kalo buat couple mamang Jiyong masih nyari karakter yang sesuai, agak susah soalnya…. sama Taeyang juga masih mencari yang cocok nanti kalo udah ada bakalan saya posting deh

      • Gabbung kan antara crayon n that xx eoun..
        2sisi berbeda kegilaan yg dipadu perasaan yg mndalam.. Pemalu tp sangat amat melindungi..
        Hangat tp jahil…
        Itu jiyoung..

        Qlo taeyang
        Bebas tak terikat penuh pemikiran dan kedewasaan..
        Dingin tapi penuh air mata..

        Just usul eoun..
        Trims..

  12. aiiiissshhh ini kok komen aku yg masuk’y cuma segini? -_- *ditelan baby jun kaya’y* ulangiii aaahhh… hiihii… baby jun’y bener2 bikin gemes ini, selalu ngerecokin ucapan2 Appa’y dg frontal Kkkkk, Jihyun eonni’y makin dewasa

  13. Bingung mau komen apa-_- terlalu hanyut ma diarynya top. Permulaan dlu deh . Unniee. Salam kenal. Aku ngikutin trs crita unnie ttg top loh. Tpi gk berani komen. Hehehe^^v

  14. Kyaaa kyaaa kyaaa, baby jun comeback. Ugghh gemes (>̯͡.̮<̯͡)
    Seperti biasa deh un, story nya selalu menginspirasi. Pengen jd kyk Jihyun yg ramah dan baik ke semua orang. Dan yang pasti sih punya suami setampan tabi *envy* kekekeke~

    Sering sering share ya un 😀
    Butuh asupan FF selama liburan hihi..
    Dan request buat Coin yg selalu aku tunggu" ( ื▿ ืʃƪ)

  15. Hwa…eonni..q kangen bgt ama hyun couple ini…emank psngn aneh juno jgn tiru klakuan aneh appa mu nak..tp tumbuhlh dgn baik n hrz lbh ganteng dr tabo tntu’y..kekekekekekeke
    aigoo..kpn jino pnya adik eonni ky’y seru th klo mreka pnya anak lg psti nmbh rame..kekekeke
    d’tnggu crita hyun couple slnjt’y eonn.. 😀

  16. Hwa…eonni..q kangen bgt ama hyun couple ini…emank psngn aneh juno jgn tiru klakuan aneh appa mu nak..tp tumbuhlh dgn baik n hrz lbh ganteng dr tabi tntu’y..kekekekekekeke
    aigoo..kpn jino pnya adik eonni ky’y seru th klo mreka pnya anak lg psti nmbh rame..kekekeke
    d’tnggu crita hyun couple slnjt’y eonn.. 😀

  17. Unnie~ya … FF nya keren, ayo diupdate lagi >,< … saya pengagum FF unnie! … ahhh saya daftar jadi calon nya Ji Oppa dong 😀 …. oh iya ini saya yang kemarinan kirim email ke unnie 😀 …. bales ya bales … butuh pencerahan dalam pembuatan FF yang bagus .. hehehe …..

    • Annyeong Yuu Ri,

      calonnya Ji yah? wah kayaknya harus diseleksi nih, soalnya banyak juga yang pengen jadi istrinya mamang ehehe

      waduh, saya juga masih belajar nulis nih, iseng2 aja.. jadi gatau juga apa yang bisa dibagi. Tapi mungkin nanti kita saling sharing aja yah ^^

      • YB oppa juga gapaapa deh *Nawar 😀

        unnie dah professional banget tuh , dari segi bahasa, penulisan, perbendaharaan kata nya, alur mudah dimengerti meskipun kadang fict unnie diselipin Science dan sebagai nya, dan cerita nya berbobot gitu.

        pengen banget bisa nulis FF atau Cerpen sebagus ini, belajar-belajar tapi kok hasil nya punyaku mengecewakan banget =____=

  18. ff ini selalu selalu selalu bikin gemessss….
    ada baby jun yg lucu, ada jihyun yg manja tapi berhati lembut, dan yg paling penting ada choi seunghyun yang gantengnya nggak ada yang nandingin, bener-bener perpaduan karakter yg sangat kereeeen yg akhirnya sukses membuat semua pembaca blog ini selalu merindukan tentang pasangan ini.

    aaaaahhhhhh~~~~~
    aku nggak ngerti mau nulis komentar yang kayak gimana lagi buat ngegambarin perasaan aku kalo habis baca cerita tentang couple ini, nulis bagus ud pernah, nulis keren jg udah, apalagi nulis “gilaa kereeeen bgt unn” udah banyak banget katakata itu.

    mungkin teteh udah pernah baca ini ratusan kali tapi aku tetep mau ngomong gilaaaaa ff ini keren banget teeeehhh, dan untuk kali ini ada nilai plusnya krena disini bukan hanya cerita tanpa makna aja, tapi ada juga poin penting yaitu “BERBAGI” satu kata yg mungkin sering diabaikan banyak org tapi sangat bermakna bagi sebagian org #standing applause buat teteh, prok prok prok.

    aduuuhhh, komenku udah banyak bgt ya unn, maaf ya…..
    keep spirit terus ya un, dan aku sebagai pembaca setianya unnie akan tetap menunggu tulisan-tulisan unnie selanjutnya.

  19. mau komen apa yah, bingung
    abisan uda di borong ama komen2 diatas 😀
    nice story, as always
    umm, yeah Tabi appa’s diarys kurang rame kalo ngga ada baby Jun ^^
    dan….eh, Boss ama jolie pacaran ?? Engkong Gaho nya dikemanain ?? kkk~
    se suka-sukanya ai sama Riri oppa, tapi kalo dia se narsis itu, eneg juga yah xDD *di kroyok Champions*
    apalagi baca tweets nya dia akhir-akhir ini, bener2 kea anak SMU baru nemu hal baru, bikin senyam-senyum sendiri lol
    apa lagi yah, udah la~ ntar kepanjangan malah jdi Arin’s diary *jduagh

    5 thumbs up ^^

  20. Hahahaha…. always laugh klo bca HyunCouple with Baby juno….
    Kyaaaakkkk Baby Jun… kau bner2 menggemaskan…. #cipika..cipiki… 😉
    Ngakak habis… pas baby Jun bilang ‘Ungu??? seperti terong… poor appa!!’ 😀
    Bner2 poor Tabi…. kekeke~~~~
    Jihyun memang unpredictable,,, kadang manja, dewasa, polos…. semuany dh…
    ditunggu FF HyunCouple with baby Juno yg lain ya…. Gomawo Thor… ^^

  21. Huaaa gga sangka ya ternyata dibalik sikap manja’a jihyun dy tuh bener the best!!

    Eon?? aq mo bca ff yg jihyun keguguran itu ada link’a kah?? Kangenn bnget mo bca awal ff ini..

  22. Kangen bgt sm baby juno…apa kbr mu nak???psti skrng udh bsr tmbh ckep ky appa’y…
    Hyun couple ini emnk g serius atw s’romantiz wonmi couple tp ttp aja seru baca story’y mereka apalgi dgn baby juno the next tabi mdh”an sft aneh’y tabi g nular k’baby jun..kekekekekekeke

  23. Hum……top mmnjkn iztriny……wlauon mnta yg mwah” sll d’kbulkn….
    Untung jihyun dh dwsa……….b’empti dg org yg krg brntung….baby juno klhtnny lucu bgt……..hehehe

Tinggalkan komentar